Hari, jam, menit, detik kita menuju kematian karena itulah kita tidak mau sia-sia. Karena hidup bukanlah untuk mati tapi mati itulah untuk hidup.
Kita sambut hari sebagaimana Rasullallah SAW menyambut hari dengan Qiamullail ; "Jiwanya hidup orang yang tahajud itu ada nur ditengah malam, nur ditengah kezaliman, kemaksiatan."
Lalu Tadabur Al-Quran bukan hanya mengaji tapi mengkajinya, memahami, dan menghayatinya. subhanallah, Quran lebih dahulu masuk dalam qalbu sehingga tidak gampang diprovokasi oleh dunia ini.
Lalu ringankan kaki melangkah ke Mesjid karena pusat keberkahan. Bagaimana tidak berkah? Sebelum ke kantor, sebelum ke sawah, ke pasar, ke sekolah, ke kampus lebih dahulu ke mesjid ia bawa keberkahan demi keberkahan.
Lalu Sholat Dhuha. Jangan bicara sibuk karena Allah sendiri tidak pernah sibuk mengurus alam semesta ini. Dhuha kunci rezeki nikmatilah kekuatan Dhuha.
Lalu Sedekah. Sedekah kunci kemudahan; "Allah mudahkan urusan orang-orang yang bersedekah, bahkan dialah orang yang sukes dimuka bumi ini."
Lalu Jaga wudhu. Jangan sentuh yang bukan mahram. Inilah kata Rasullallah SAW : "Aku menyanyangi wanita dengan tidak menyentuhnya, tapi sentulah keluargamu, sentulah istrimu, sayangilah suamimu, sayangilah orang-orang yang terdekat denganmu. sentuhan fisik menghantarkan sentuhan bathin." Jaga wudhu karena wudhu kunci doa malaikat ; "Ampuni dosanya ya Allah, sayangi dia ya Allah.
Lalu yang menggembirakan Istighfar Setiap Saat. Jangan sekali-kali merasa paling pintar, paling sholeh, paling alim, paling suci, paling benar, paling hebat karena Aku kata Allah tahu siapa diantara kamu yang paling bertaqwa. Karena Aku tahu siapa kamu sebenarnya.
Sumber : Ceramah Singkat Ustd. Muhammad Arifin Ilham
0 komentar:
Posting Komentar