Tuhan dan Si Tukang Cukur


Suatu hari, seorang laki-laki sebut saja Ridwan, datang ke sebuah barbershop untuk memotong rambut dan jenggotnya. Ia pun memulai pembicaraan yang hangat dengan tukang cukur yang melayaninya. Berbagai macam topik pun akhirnya jadi pilihan mereka. Hingga akhirnya  Tuhan  jadi subyek pembicaraan.

Hai, tuan. Saya ini tidak percaya kalau Tuhan itu ada seperti yang anda katakan tadi  ujar si tukang cukur. Mendengar ungkapan itu  Ridwan terkejut dan bertanya. Mengapa anda berkata demikian?

Iya, jika Tuhan itu ada mengapa banyak orang yang sakit? dan mengapa banyak anak-anak yang terlantar?  Jika Tuhan itu ada, tentu tidak ada sakit dan penderitaan. Tuhan apa yang mengijinkan semua itu terjadi  ungkap si tukang cukur dengan nada tinggi. Ridwan pun berpikir tentang apa yang baru saja dikatakan sang tukang cukur. Namun, ia sama sekali tidak memberi respon agar argumen tersebut tidak lebih meluas lagi.

Saat Ridwan keluar dari barbershop tersebut. Tiba-tiba ia berpapasan dengan seorang laki-laki berambut panjang dan jenggotnya sangat lebat sekali. Sepertinya, dia sudah lama tidak pergi ke tukang cukur, dan itu membuatnya terlihat sangat tidak rapi. Akhirnya, Ridwan kembali masuk ke dalam barbershop, dan kemudian berkata kepada  sang tukang cukur .

Ternyata di dunia ini tidak ada yang namanya tukang cukur. Otomatis sang tukang cukur pun terkejut. Bagaimana mungkin mereka tidak ada, tuan? Buktinya adalah saya - saya ada disini - dan saya adalah seorang tukang cukur "sanggah si tukang cukur".

Dan Ridwan kembali berkata tegas. Kalau mereka ada tidak mungkin ada orang yang berambut panjang, dan berjenggot lebat seperti bapak yang satu ini .

Aaaah anda bisa saja, tuan!!! Tukang cukur itu selalu ada dimana-mana. Yang terjadi pada pria ini adalah dia tidak mau datang ke barbershop saya untuk dicukur jawab si tukang cukur.

Tepat, tegas Ridwan. Itulah pointnya. Sebenarnya, Tuhan itu ada. Yang terjadi pada umat manusia adalah mereka tidak mau datang dan mencari-Nya. Itulah sebabnya, mengapa tampak begitu banyak penderitaan di seluruh dunia ini.

Kadang, kita terlalu gampang mengambil kesimpulan dari sesuatu hal yang tidak kita pikirkan secara mendalam. Tukang cukur itu adalah diri kita juga. Yang kadang mereka menderita, lalu mengatakan Tuhan tidak ada. Sementara, kita sesungguhnya tidak mengenal Tuhan, dan mungkin kita tidak dekat dengan-Nya!
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar